Baru 3 hari meninggalkan Jakarta ke negara tetangga yang sangat dekat, aku pikir aku nggak bakalan kangen sama kota macet, berpolusi, semrawut, nyebelin, banyak sampah, seperti itu. Tapi ternyata sebaliknya. Aku kangen. Walaupun di negara ini sangat bersih, dengan sarana transportasi yang teratur dan nyaman, udara yang lumayan bersih (jika dibandingkan dengan asap hitam tebal metromini yang mau tidak mau menjadi makanan sehari-hari para pejalan kaki, termasuk aku). Berangan-angan suatu saat Jakarta dapat sedikit berbenah menjadi kota megapolitan yang nyaman untuk ditinggali, dengan banyak ruang publik, taman-taman kota dimana kita bisa piknik menggelar tikar atau kain kotak-kotak khas piknik sambil makan, baca buku, dan menikmati udara bersih yang dihasilkan dari pohon-pohon besar. Kapan ya Jakarta bisa seperti itu?
Ternyata mengkhayal cukup bisa membuat perutku keroncongan. Menu apa yang sedang dimasak oleh kakakku ya... OMG, ternyata aku cukup kangen juga dengan cumi bakar di kaki lima belakang gedung kantorku. Aduh gawat, aku semakin lapar!
2 comments:
Great work!
[url=http://unvihijj.com/chqm/ydml.html]My homepage[/url] | [url=http://ifhpjeuq.com/lmxv/uccv.html]Cool site[/url]
Nice site!
http://unvihijj.com/chqm/ydml.html | http://mmnsqivz.com/zmxm/ihme.html
Post a Comment