27 years old!!
Terus terang, dulu waktu aku masih di bangku sekolah dan kuliah aku merasa umur 27 itu bisa dibilang sangat dewasa. Ternyata aku mengalami sendiri bahwa kedewasaan itu tidak tergantung dari umur seseorang. Aku sendiri merasa di umurku yang 27 ini, masih banyak yang belum aku lakukan. Masih banyak impianku yang belum tercapai. Masih banyak kesalahan yang pernah aku buat dan aku sesali. Tapi semua kesalahan, kegagalan, kebahagiaan, kesedihan yang terjadi selama 27 tahun hidupku itulah yang membentuk diriku sekarang. Semua itu bagian dari proses dan bagian dari jalan yang diberikan oleh-Nya, takdir-Nya. Itulah hidup, tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Setidaknya tidak dalam kekuasaan manusia. Kepastian hanya milik-Nya. Tapi terlepas dari itu semua, aku sangat mensyukuri hidupku sekarang. Keluarga, keponakan-keponakanku yang lucu-lucu, teman-teman baik, semua itu hal-hal baik yang patut aku syukuri.
Hari itu tidak ada yang istimewa, kecuali pagi hari aku bangun mencium wangi nasi uduk spesial buatan mamaku. Meja makan telah penuh dengan semua makanan-makanan lezat, ayam goreng, sup ayam, sambel goreng teri, hmmm. Aku mandi dan bersiap-siap menunggu keluargaku yang akan datang merayakan ulang tahunku. Sebenarnya aku tidak begitu setuju menyebutnya perayaan. Aku lebih suka menyebutnya syukuran. Bersyukur pada Allah bahwa aku masih diberikan nikmat-nikmat yang tiada terkira. Bersyukur bahwa sampai hari ini aku masih dituntun oleh-Nya, masih dalam lindungan-Nya.
Aku tersenyum melihat keponakan-keponakanku yang beranjak dewasa. Rasanya baru kemarin aku menggendong mereka dalam pelukanku. Begitu kecil, begitu tidak berdaya, dan begitu lucunya. Lihat mereka sekarang, sudah besar, sangat pintar dan kritis. Terkadang dari mulut mereka terlontar pertanyaan ataupun pernyataan yang bisa membuat orang dewasa terkaget-kaget. Mungkin itu bedanya generasi dulu dan generasi sekarang. Persaingan mereka di sekolahpun sudah semakin ketat, standar pendidikan semakin tinggi. Yang pasti aku sangat sayang pada mereka, dan aku berharap anak-anakku kelak dapat dekat dengan sepupu-sepupunya ini.
Tentunyalah pertanyaan standar selalu diajukan, kapan nikah? Maunya sih dalam waktu dekat, entahlah aku cuma bisa pasrah. Biarlah hidup ini mengalir seperti air. Aku yakin suatu hari aku akan mendapatkan yang terbaik menurut rencana-Nya...
22 comments:
Post a Comment